Ada
satu hal yang kiranya wajib diketahui
oleh seluruh mahasiswa Fisioterapi Indonesia. What is it ? Yap, APTSA. Melalui APTSA merupakan langkah awal kita sebagai mahasiswa
untuk melihat dunia Fisioterapi yang lebih luas dari berbagai negara di ASIA. APTSA juga merupakan wadah mahasiswa
Fisioterapi se-Asia untuk memberikan kontribusinya untuk bersama-sama menciptakan masa depan Fisioterapi yang lebih
baik. Let’s join us and know more about PT around the world !
What
is APTSA ???
The
Asia Physical Therapy Student
Association (APTSA) is an organization formed by Asian countries to provide a
venue for collaborative activities amony physiotherapy students of the Asian
Region.
Mission
?
1. To promote regional cooperation and interaction
among physiotherapy students in Asia
2. To Expand the horizon of physiotherapy students and
to improve the environment of physiotherapy education
3. To enhance unique regional characteristics and
internatonal conmpetitiveness for physiotherapy students in Asia.
Salah
satu cara APTSA untuk mewujudkan misi tersebut dengan mengadakan kongres
tahunan mahasiswa Fisioterapi Asia sebagai tempat bertemunya para mahasiswa
dari negara-negara anggota untuk belajar, berbagi pengalaman, mempelajari
program Fisioterapi setiap negara dan sekaligus menjadi tempat untuk
negara-negara anggota membuat program kolaborasi. Misalnya mahasiswa
Fisioterapi Hong Kong yang tergabung dalam Hong Kong Physiotherapy Concern
melakukan student exchange saat liburan ke Jepang (JPTSA) dan Taiwan. Selain
kegiatan Kongres, terdapat juga program Japan Study Tour yang dilaksanakan
setiap tahun. Tetapi untuk tulisan kali ini, kita akan lebih membahas mengenai
kongres APTSA. Wait, for the firs time,
next year, Japan and France will collaborate to hold the 1st
Rehabilitation Congress in France. For further information, wait till December
2015.
Before we are sharing
more and more, Let’s see the history about APTSA.
1.
1st
APTSA Congress (2010) was held in Taiwan
and it has provided participants with an overview of the differences in
the physiotherapy curriculum across member countries, both at the baccalaureate
and graduate levels.
2.
2nd
Congress was held in Japan in 2011 and investigated the variations in the
implementation of clinical internship programmes across member countries
3.
3rd
Congress was held in the Philippines in 2012 and the learning of Physiotherapy
in the Asian Region presented.
4.
4th
APTSA Congress in 2013 was held in Taiwan, the topic “ The Impact and
Combination between Physical Therapy and Traditional Medicine”
Pada kongres
ke-4, untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi aktif di APTSA dengan
mengirimkan 1 delegasi.
5.
5th
Congress was held in Bangkok in 2014 on the theme of successful aging in
clinical setting and the community.
Indonesia tidak
mengirimkan delegasi pada kongres ke-5 dikarenakan beberapa hal.
6.
6th
Congress was held in Hong Kong this year (7-9 Agustus 2015) on the main theme
“The Emerging Importance of Physiotherapy in Sports- A Global Phenomenon”
Let me to share about 6th APTSA Congress
!
12 delegasi Indonesia dari beberapa kampus di
Indonesia (UI, Esa Unggul, Unair dan UNHAS) telah mengikuti kongres APTSA yang
ke-6 di Hong Kong Polytechnic University, Hong Kong. Semua delegasi dari
Indonesia yang membawa nama mahasiswa Fisioterapi Indonesia dalam acara
tersebut dengan biaya sendiri. Semoga perjuangan yang tidak sia-sia. Penginapan
kita selama mengikuti kongres sudah disediakan oleh panitia (Hong Kong
Physiotherapy Concern), kita menginap di Hong Kong Residence Hall yang
merupakan fasilitas dari Hong Kong PolyU berupa asrama.
Day 1
City Tour
Dalam kegiatan ini, Seluruh peserta kongres diajak
untuk melihat indahnya setiap sudut kota dari sebuah negara yang bisa disebut
sangat kecil tetapi merupakan negara maju, Hong Kong. Tempat pertama yang kita
kunjungi adalah Victoria Peak. sesuai
dengan namanya, Victoria Peak merupakan puncak tertinggi dari Hong Kong yang
berada di atas permukaan laut sekitar 525 m di Hong Kong Island. Dari Victoria
Peak ini kita bisa melihat Hong Kong di segala penjuru dengan keindahannya yang
begitu menawan terutama pencakar-pencakar langitnya. What’s the next destination ?
Repulse Bay, konon katanya pantai ini adalah pantai
terindah di Hong Kong. Di sekitar tempat ini juga tersedia hunian kelas atas di
Hong Kong serta di dalam area pantai juga terdapat tempat ibadah yaitu KwunYam
Temple dengan patung Kwun Yum dan Tin Hau yang menghadap ke pantai. Perjalanan
kita tidak berhenti sampai sini, selanjutnya bus kita segera meluncur ke
Stanley market untuk membeli oleh-oleh atau pun lainnya.
Destinasi terakhir kita adalah Avenue of Star.
Tempat ini merupakan kawasan tepi pelabuhan dan jalur jalan sepanjang 440 meter
di tepi victoria harbor. Ketika menginjakkan kaki di sini, kita disuguhkan
kembali oleh keindahan Hong Kong dipadukan dengan angina pantai yang romantic
dan seolah berada dalam reuni bersama sejumlah insan perfilman Hong Kong, sebut
saja salah satunya Jackie Chan. Karena
di sepanjang jalan avenue of star terda[at handprint mereka sebagai wujud
penghargaan. Selain itu, terdapat banyak patung dan tugu-tugu yang berkaitan
dengan industry perfilman sekaligus yang menunjukkan bahwa perfilman Hong Kong
bisa disebut “Hollywood Timur”. Finally, we back to resident and enjoy the free time. Beberapa negara
memanfaatkan waktu free time ini untuk latihan Cultural Night maupun presentasi
tiap negara, termasuk Indonesia.
Day 2
Bertempat di Lecture Hall (ST111), Hong Kong
Polytechnic University, Kongres ke-6 APTSA dibuka oleh Prof. Marco Pang (Vice
President of The Hong Kong Physiotherapy Association), kemudian sambutan dari
President APTSA dan President HKPC.
Materi seminar pertama yang dibawakan oleh Prof.
Ella Yeung dengan tema “ An Integrated Approach to Athlete Care”. Selesai materi pertama, peserta diarahkan
menuju kantin kampus untuk makan siang
bersama yang telah dibagi menjadi beberapa grup terdiri dari negara berbeda. Makan
siang yang asyik dan kekeluargaan karena bukan saja menyantap makan siang
tetapi juga ‘melahap’ informasi dari berbagai negara dari perbincangan hangat
yang terjalin antar peserta.
Setelah lunch, kita diajak untuk explore Hong Kong
Polytechnic University. Peserta kembali dibagi menjadi beberapa grup yang
berbeda dari grup makan siang. Jelas ada sisi positifnya, dapat kenalan baru
dan info baru lagi. Setelah dibagi menjadi beberapa grup, slanjutnya kita akan
mengikuti sesi diskusi ke kelas seperti kuliah. Terdapat 4 kelas ; 2 kelas
membahas Case study discussion about sport injuries oleh Dr. Arnold Wong, Mr.
Raymond Cheung dan Mr.Otto Law. Sedangkan 2 kelas lainnya membahas sekaligus
mempraktekkan ‘Soft Tissue Treatment Techniques in Sports Rehabilitation’ oleh
Mr. Christopher Lo.
Dalam setiap kelas pun, kita dibagi menjadi kelompok
lebih kecil lagi yang terdiri dari 5 orang. Kita diberikan oleh beberapa kasus
dan pertanyaan yang harus kita diskusikan kemudian hasilnya dipresentasikan di
depan kelas. Well, apa yang kita pelajari untuk tingkat sarjana di Indonesia
tidak berbeda jauh dengan apa yang mereka (negara-negara di ASEAN not ASIAN)
pelajari. Walaupun perbedaan itu jelas ada.
Salah satu kekurangan kita terletak di ‘academ talk’ in university. I
hope someday, academy talk in Indonesia is English.
back to lecture hall. Semua peserta excited dengan
sesi terakhir ini, Tai Chi Workshop oleh Dr. William Tsang. As we all know, Tai
Chi memiliki banyak manfaat terutama untuk lansia. Feel happy so much when we
can practice sitting tai chi.
After that, back to residence for dinner and
prepation. Prepare for what ? yeah, Cultural Night. Indonesia menampilkan tari
poco-poco dengan kostum sesuai daerah masing-masing. Pada akhir penampilan,
kita ‘menarik’ perwakilan tiap negara untuk poco-poco bersama kita di atas
panggung.
Unforgettable night ! I believe that the other
participant have same feel with me,don’t want this night to end. We want always
together. Unfortunately, we have to face the reality.
Day 3
Bisa dikatakan hari ke-3 ini merupakan “presentation
countries day” dengan 2 topik ; “The Emerging Importance of Physiotherapy in
Sports- The Local Implications” dan “palliative Care”. Setiap negara
mempersentasikan kondisi ft di negara mereka sesuai tema termasuk Indonesia.
Kemudian ada juga diskusi mengenai direct access
oleh Mrs. Eleanor Chan. Pada hari itu, peserta kembali dibagi menjadi beberapa grup
kecil untuk berdiskusi mengenai permasalahan ft tiap negara dan mencoba
bersama-sama mencari solusinya. Awesome !
Sekitar pukul 6 sore waktu Hong Kong, kongres APTSA
ke-6 resmi selesai yang diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan
sertifikat serta saling bertukar cinderamata antar negara. But, we must stay
here to attend annual meeting of APTSA. Indonesia memiliki 3 representative
untuk APTSA dan first time, Indonesia menjadi bagian dari Internal Affairs Department.
Also first time, Indonesia menjadi tuan rumah Kongres APTSA ke-7 tahun 2016.
FYI, ada satu negara yang mengajak IMFI untuk
membuat program kolaborasi. Siapa dan apa ? stay tune for further information !
Prepare your self who want to be organizing committee of 7th APTSA
Congress. ^_^
Thank you so much for all participant and the Hong
Kong Physiotherapy Concern. Different countries and different culture,but we
bring one mission “developing the leadership potential of youth through
experiential learning, update our knowledge and share about physiotherapy
condition in our country for bright future. See you next year in Indonesia ^^