Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia

Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia

Senin, 07 September 2015

Kongres APTSA Ke-6


Ada satu hal yang kiranya wajib diketahui  oleh seluruh mahasiswa Fisioterapi Indonesia. What is it ? Yap, APTSA.  Melalui APTSA  merupakan langkah awal kita sebagai mahasiswa untuk melihat dunia Fisioterapi yang lebih luas dari berbagai negara di ASIA.  APTSA juga merupakan wadah mahasiswa Fisioterapi se-Asia untuk memberikan kontribusinya untuk bersama-sama  menciptakan masa depan Fisioterapi yang lebih baik. Let’s join us and know more about PT around the world !

What is APTSA ???
The Asia Physical Therapy  Student Association (APTSA) is an organization formed by Asian countries to provide a venue for collaborative activities amony physiotherapy students of the Asian Region.
Mission ?
1.      To promote regional cooperation and interaction among physiotherapy students in Asia
2.      To Expand the horizon of physiotherapy students and to improve the environment of physiotherapy education
3.      To enhance unique regional characteristics and internatonal conmpetitiveness for physiotherapy students in Asia.
Salah satu cara APTSA untuk mewujudkan misi tersebut dengan mengadakan kongres tahunan mahasiswa Fisioterapi Asia sebagai tempat bertemunya para mahasiswa dari negara-negara anggota untuk belajar, berbagi pengalaman, mempelajari program Fisioterapi setiap negara dan sekaligus menjadi tempat untuk negara-negara anggota membuat program kolaborasi. Misalnya mahasiswa Fisioterapi Hong Kong yang tergabung dalam Hong Kong Physiotherapy Concern melakukan student exchange saat liburan ke Jepang (JPTSA) dan Taiwan. Selain kegiatan Kongres, terdapat juga program Japan Study Tour yang dilaksanakan setiap tahun. Tetapi untuk tulisan kali ini, kita akan lebih membahas mengenai kongres APTSA.  Wait, for the firs time, next year, Japan and France will collaborate to hold the 1st Rehabilitation Congress in France. For further information, wait till December 2015.

Before we are sharing more and more, Let’s see the history about APTSA.
1.      1st APTSA Congress (2010) was held in Taiwan  and it has provided participants with an overview of the differences in the physiotherapy curriculum across member countries, both at the baccalaureate and graduate levels.
2.      2nd Congress was held in Japan in 2011 and investigated the variations in the implementation of clinical internship programmes across member countries
3.      3rd Congress was held in the Philippines in 2012 and the learning of Physiotherapy in the Asian Region presented.
4.      4th APTSA Congress in 2013 was held in Taiwan, the topic “ The Impact and Combination between Physical Therapy and Traditional Medicine”
Pada kongres ke-4, untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi aktif di APTSA dengan mengirimkan 1 delegasi.
5.      5th Congress was held in Bangkok in 2014 on the theme of successful aging in clinical setting and the community.
Indonesia tidak mengirimkan delegasi pada kongres ke-5 dikarenakan beberapa hal.
6.      6th Congress was held in Hong Kong this year (7-9 Agustus 2015) on the main theme “The Emerging Importance of Physiotherapy in Sports- A Global Phenomenon”
Let me to share about 6th APTSA Congress !
12 delegasi Indonesia dari beberapa kampus di Indonesia (UI, Esa Unggul, Unair dan UNHAS) telah mengikuti kongres APTSA yang ke-6 di Hong Kong Polytechnic University, Hong Kong. Semua delegasi dari Indonesia yang membawa nama mahasiswa Fisioterapi Indonesia dalam acara tersebut dengan biaya sendiri. Semoga perjuangan yang tidak sia-sia. Penginapan kita selama mengikuti kongres sudah disediakan oleh panitia (Hong Kong Physiotherapy Concern), kita menginap di Hong Kong Residence Hall yang merupakan fasilitas dari Hong Kong PolyU berupa asrama.
Day 1
City Tour
Dalam kegiatan ini, Seluruh peserta kongres diajak untuk melihat indahnya setiap sudut kota dari sebuah negara yang bisa disebut sangat kecil tetapi merupakan negara maju, Hong Kong. Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Victoria Peak.  sesuai dengan namanya, Victoria Peak merupakan puncak tertinggi dari Hong Kong yang berada di atas permukaan laut sekitar 525 m di Hong Kong Island. Dari Victoria Peak ini kita bisa melihat Hong Kong di segala penjuru dengan keindahannya yang begitu menawan terutama pencakar-pencakar langitnya. What’s  the next destination ?
Repulse Bay, konon katanya pantai ini adalah pantai terindah di Hong Kong. Di sekitar tempat ini juga tersedia hunian kelas atas di Hong Kong serta di dalam area pantai juga terdapat tempat ibadah yaitu KwunYam Temple dengan patung Kwun Yum dan Tin Hau yang menghadap ke pantai. Perjalanan kita tidak berhenti sampai sini, selanjutnya bus kita segera meluncur ke Stanley market untuk membeli oleh-oleh atau pun lainnya.




Destinasi terakhir kita adalah Avenue of Star. Tempat ini merupakan kawasan tepi pelabuhan dan jalur jalan sepanjang 440 meter di tepi victoria harbor. Ketika menginjakkan kaki di sini, kita disuguhkan kembali oleh keindahan Hong Kong dipadukan dengan angina pantai yang romantic dan seolah berada dalam reuni bersama sejumlah insan perfilman Hong Kong, sebut saja salah satunya  Jackie Chan. Karena di sepanjang jalan avenue of star terda[at handprint mereka sebagai wujud penghargaan. Selain itu, terdapat banyak patung dan tugu-tugu yang berkaitan dengan industry perfilman sekaligus yang menunjukkan bahwa perfilman Hong Kong bisa disebut “Hollywood Timur”. Finally, we back to resident  and enjoy the free time. Beberapa negara memanfaatkan waktu free time ini untuk latihan Cultural Night maupun presentasi tiap negara, termasuk Indonesia.
Day 2
Bertempat di Lecture Hall (ST111), Hong Kong Polytechnic University, Kongres ke-6 APTSA dibuka oleh Prof. Marco Pang (Vice President of The Hong Kong Physiotherapy Association), kemudian sambutan dari President APTSA dan President HKPC.
Materi seminar pertama yang dibawakan oleh Prof. Ella Yeung dengan tema “ An Integrated Approach to Athlete Care”.  Selesai materi pertama, peserta diarahkan menuju kantin kampus untuk  makan siang bersama yang telah dibagi menjadi beberapa grup terdiri dari negara berbeda. Makan siang yang asyik dan kekeluargaan karena bukan saja menyantap makan siang tetapi juga ‘melahap’ informasi dari berbagai negara dari perbincangan hangat yang terjalin antar peserta.
Setelah lunch, kita diajak untuk explore Hong Kong Polytechnic University. Peserta kembali dibagi menjadi beberapa grup yang berbeda dari grup makan siang. Jelas ada sisi positifnya, dapat kenalan baru dan info baru lagi. Setelah dibagi menjadi beberapa grup, slanjutnya kita akan mengikuti sesi diskusi ke kelas seperti kuliah. Terdapat 4 kelas ; 2 kelas membahas Case study discussion about sport injuries oleh Dr. Arnold Wong, Mr. Raymond Cheung dan Mr.Otto Law. Sedangkan 2 kelas lainnya membahas sekaligus mempraktekkan ‘Soft Tissue Treatment Techniques in Sports Rehabilitation’ oleh Mr. Christopher Lo.
Dalam setiap kelas pun, kita dibagi menjadi kelompok lebih kecil lagi yang terdiri dari 5 orang. Kita diberikan oleh beberapa kasus dan pertanyaan yang harus kita diskusikan kemudian hasilnya dipresentasikan di depan kelas. Well, apa yang kita pelajari untuk tingkat sarjana di Indonesia tidak berbeda jauh dengan apa yang mereka (negara-negara di ASEAN not ASIAN) pelajari. Walaupun perbedaan itu jelas ada.  Salah satu kekurangan kita terletak di ‘academ talk’ in university. I hope someday, academy talk in Indonesia is English.
back to lecture hall. Semua peserta excited dengan sesi terakhir ini, Tai Chi Workshop oleh Dr. William Tsang. As we all know, Tai Chi memiliki banyak manfaat terutama untuk lansia. Feel happy so much when we can practice sitting tai chi.

After that, back to residence for dinner and prepation. Prepare for what ? yeah, Cultural Night. Indonesia menampilkan tari poco-poco dengan kostum sesuai daerah masing-masing. Pada akhir penampilan, kita ‘menarik’ perwakilan tiap negara untuk poco-poco bersama kita di atas panggung.
Unforgettable night ! I believe that the other participant have same feel with me,don’t  want this night to end. We want always together. Unfortunately, we have to face the reality.
Day 3
Bisa dikatakan hari ke-3 ini merupakan “presentation countries day” dengan 2 topik ; “The Emerging Importance of Physiotherapy in Sports- The Local Implications” dan “palliative Care”. Setiap negara mempersentasikan kondisi ft di negara mereka sesuai tema termasuk Indonesia.
Kemudian ada juga diskusi mengenai direct access oleh Mrs. Eleanor Chan. Pada hari itu, peserta kembali dibagi menjadi beberapa grup kecil untuk berdiskusi mengenai permasalahan ft tiap negara dan mencoba bersama-sama mencari solusinya. Awesome !
Sekitar pukul 6 sore waktu Hong Kong, kongres APTSA ke-6 resmi selesai yang diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan sertifikat serta saling bertukar cinderamata antar negara. But, we must stay here to attend annual meeting of APTSA. Indonesia memiliki 3 representative untuk APTSA dan first time, Indonesia menjadi bagian dari Internal Affairs Department. Also first time, Indonesia menjadi tuan rumah Kongres APTSA ke-7 tahun 2016.
FYI, ada satu negara yang mengajak IMFI untuk membuat program kolaborasi. Siapa dan apa ? stay tune for further information ! Prepare your self who want to be organizing committee of 7th APTSA Congress. ^_^
Thank you so much for all participant and the Hong Kong Physiotherapy Concern. Different countries and different culture,but we bring one mission “developing the leadership potential of youth through experiential learning, update our knowledge and share about physiotherapy condition in our country for bright future. See you next year in Indonesia ^^



Jumat, 04 September 2015

Physiotherapy Essay Competition 2015

 Halloo.. Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
🔊🔊Speak Your Voice ! Share Your Idea !

Celebrate our day ! World Physical Therapy day !
Yuk asah ketajaman berfikir dan suarakan gagasanmu untuk Fisioterapi Indonesia lebih maju. Caranya ?

Tunjukkan partisipasimu dalam event kita.
"PHYSIOTHERAPY ESSAY COMPETITION"
📝Tema
1. Fisioterapi Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN
2. Strategi Fisioterapi Indonesia untuk mencapai Tujuan ke-3 dalam Menyongsong Sustainable Development Goals
3. Refleksi Peranan Fisioterapi pada Kancah Internasional

TANGGAL PENTING KOMPETISI :
Durasi pendaftaran sekaligus pengiriman naskah : 5 Sept-19 Okt 2015
Pengumuman : 25 Okt 2015
Naskah dikirim ke imfinasional@gmail.com sertakan data diri lengkap.

FREE!!

🎁Reward :
Juara 1 : Sertifikat + Rp 350.000 + Merchandise IMFI
Juara 2 : Sertifikat + Rp 300.000 + Merchandise IMFI
Juara 3 : Sertifikat + Rp 250.000 + Merchandise IMFI

Informasi selanjutnya bisa menghubungi contact person
087816761930 -Mina Rizqina

ketentuan kompetisi essay
1. Peserta adalah mahasiswa fisioterapi aktif (D3,D4,S1, danS2)

2. peserta harus melampirkan data diri lengkap di halaman terakhir. Contoh : isi essay ada  
5 halaman, halaman ke-6 berisi data diri lengkap.

3. Format Essay : Ukuran kertas A4, Spasi 1,5 , Font Times New Roman, Size 12, maksimal 5 halaman dan minimal 2 halaman.

4. 1 orang boleh mengirimakan lebih dari 1 essay.

5. Peserta berhak memilih 1 tema diantara 3 tema yang ada.




#FulfillingPotential
Speak Your Voice ! Share Your Idea !