Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia

Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia

Jumat, 06 Februari 2015

Mereka Telah Datang, Kita Mau Kemana ??


"We are not a Medical Doctor, but we can recover because we are Physiotherapy/Physical Therapy"
Yeah.. kita memang bukan dokter medis tetapi kita juga bisa menyembuhkan bahkan mencegah, meningkatkan serta memelihara. Siapa kita ? FISIOTERAPI. kalau kita melihat di luar jendela rumah (Indonesia) kita, sebut saja di luar negeri sana, untuk menjadi seorang fisioterapi maka kita harus menempuh pendidikan DPT (Sarjana dan Profesi) yang memakan waktu sekitar 7 tahun. We O We, bukan ? sesuailah dengan yang didapat..



apa yang melintas di benak kalian ketika mendengar kata "fisioterapi" ?? jika kalian berpikir fisioterapi itu sama seperti perawat atau bentuk terapi-terapi lainnya, maka mohon maaf jawaban kalian tidak tepat. :)


kita adalah sebuah Profesi yang memiliki otonomi secara mandiri untuk memberikan pelayanan kesehatan mulai dari tahap preventif hingga rehabilitatif. sebagai contoh sederhana, ketika seseorang ingin kembali pulih post-operasi, maka fisioterapi dapat berperan disini untuk bagian gerak dan fungsi tubuhnya. anda tau Lumpuh Otak (Cerebral Palsy) atau gangguan perkembangan anak ? disinilah juga kami hadir :) dan banyak lainnya lagi..

okee.. pada edisi kali ini, saya tidak begitu panjang lebar menjelaskan apa itu fisioterapi. karena ada sebuah kondisi yang sangat meresahkan saya sebagai mahasiswi fisioterapi.bagaimana tidak begitu mengganggu pikiran saya, jika kemarin saya mendengar kabar dari dosen saya yang telah mempunyai jam terbang tinggi, bahwa ketika beliau berkunjung ke RS Si*Lo*M di Jakarta bagian Barat, kemudian ke klinik-klinik yang ibarat katanya nih nyempil di gedung-gedung/menara pencakar langit Jakarta, serta jalan-jalan ke kawasan elite Jakarta, Apa yang beliau lihat dan dapat ? Yap, rata-rata Fisioterapi berasal dari negara antah berantah ( alias Fisioterapi Asing), kemana pribumi ? yaa walaupun sekarang masih ada pribumi nya. tetapi mari kita saksikan sendiri saat AFTA diberlakukan di semua sektor termasuk Fisioterapi jika kita tidak sama-sama berjuang meningkatkan kualitas.. 
hayuk lah kalau gak percaya, yuk mari survey langsung bareng saya ke sana. 

Bercermin dengan wajah fisioterapi Indonesia sekarang, menurut dosen saya (lagi) ada berbagai pilihan yang bisa kita ambil ; Menjadi Penonton saat mereka datang dan secara halus mengambil "kue" yang sebenarnya juga masih kita rebutkan di internalMenjadi Raja di Negeri Sendiri, Menjadi tamu di negeri sendiri ? atau tidak memilih apa pun itu juga pilihan yang menunjukkan bahwa tidak mempunyai pendirian.  


jika pilihan kita adalah menjadi Raja/Ratu di Negeri Sendiri, maka kita semua dari berbagai kalangan harus sama-sama berjuang hingga akhir, hingga generasi terakhir fisioterapi di dunia ini sebelum kiamat pun harus selalu berjuang. bedanya untuk generasi sekarang memperjuangkan urgensi Pendidikan Profesi serta Spesialis.. ahh sepertinya yang paling urgen adalah Pendidikan Profesi.

mengapa hal ini begitu penting ? ya pendidikan profesi sangat penting untuk meningkatkan kompetensi kita di kancah nasional maupun internasional. sebelumnya, saya sangat mengapresiasi setinggi-tinggi untuk seluruh Orang tua fisioterapi untuk berjuang di garda depan, dalam hal ini IFI beserta APTIFI. ketika kompetensi yang terbaik serta skill yang mumpuni sudah kita miliki, maka kontribusi kepada peningkatan kesehatan masyarakat pun akan semakin berkembang dan maju, maka masyarkat juga akan semakin yakin untuk membuktika jargonnya " 100% Indonesia" dan tidak melirik asing. sekali lagi, hal itu terjadi jika standar kompetensi kita sudah setara dengan mereka dimulai dengan semua Fisioterapi di Indonesia minimal Pendidikan Profesi Fisioterapi.


mari kita berkelana melihat perkembangan di luar sana, seperti Jerman, Jepang, Thailand, Amerika, Mesir, dan masih banyak lagi negara- negara ynga memiliki standar pendidikan fisioterapi lebih tinggi dari kita yaitu S1 yang terintegrasi dengan Pendidikan Profesi. tidak kah kita iri dan mengambil langkah untuk berjuang bersama ?? :)  melihat kenyataan sekarang bukan berarti terus-terusan seperti ini, tidak bisa dipungkiri berdasarkan analisis dari dosen saya, Tingkat pendidikan dan Level kompetensi yang dimiliki indonesia dalam menghadapi masyarakat Ekonomi Asean ini sangatlah rendah dibanding negara lain. masih ada waktu untuk merubah segalanya :) tentu dengan do'a dan usaha.

hingga detik ini kalimat ini ditulis, saya pribadi tidak bisa membayangkan bagaimana fisioterapi indonesia sejengkal demi sejengkal mulai tersisih dari pentas fisioterapi di negeri sendiri jika tidak ada kesadaran hal ini untuk meningkatkan segala kemampuan dan tingkat pendidikan serta semuanya membantu mendorong akselerasi pendirian Pendidikan Profesi ini.


saya sudah begitu sering bertukar pendapat dengan dosen saya yang sekaligus beliau juga pengurus PP IFI, beliau semua teruus berjuang hilir mudik tak kenal lelah dan waktu menanyakan, meminta kepastian, mendesak kepada 'pemegang kekuasaan' bidang ini di Indonesia, tetapi mungkin Allah ingin menambah pahala beliau-beliau atas kesabarannya menunggu proses yang begitu panjang ini. Barakallah fiikum. alhamdulillah, terlihat titik terangnya, Lampiran Nomenklatur terbaru Permendikbud 154 tahun 2014 sudah memberi lampu hijau Pendidikan Profesi. eits.. ternyata eh ternayata ada masalah baru lagi dalam nomenklatur tersebut yang perlu dikritisi. untuk hal ini, tunggu edisi tulisan selanjutnya.. :D

jiwa mahasiswa kami yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI) pun tergerak untuk bersuara, kami mencoba "memberi surat cinta" dari mahasiswa ke kemenristek serta Belmawa yang mengeluarkan nomenklatur tersebut yang semoga saja surat itu bisa mendorong akselerasinya pemberian izin Pendirian Pendidikan Profesi ini untuk masing masing instansi serta harus adanya revisi ulang terhadap Surat Rumpun ilmu pengetahuan itu dalam permendikbud 154 tahun 2014.

Urgensi Pendidikan Profesi Fisioterapi ini pun untuk menjawab tantangan masa depan sesuai dengan PERMENKES No.80 tahun 2013. silahkan dilihat dan dibaca lagi.. 

terlepas dari itu semua, saya dan yang lainnya sebagai mahasiswa berjuang sesuai kapasitas kami belajar belajar dan belajar sebaik-baiknya untuk terus meningkatkan kemampuan. kita sebagai mahasiswa janganlah asing untuk membaca jurnal-jurnal internasional, jika perlu handbook kita pun internasional dan pada akhirnya level serta kompetensi kita pun internasional. :)

ohiyaa.. sekedar info, pendidikan fisioterapi yang hingga detik ini ada di Indonesia, sebagai berikut :
D3 Sebanyak 33 Institusi
D4 sebanyak 4 Institusi
S1 Sebanyak 9 Institusi
dan saya adl salah satu mahasiswi  Fisioterapi di Jakarta bagian Barat. silahkan menebak. whehe.. 

semua akan terwujud dengan adanya do'a dan usaha yang seimbang serta tawakkal. :)
Hidup Mahasiswa ! Hidup Fisioterapi !
wassalamu'alaikum. semoga Allah selalu memberi keselamatan dan kesejahteraan untuk seluruh Fisioterapis dan mahasiswa/i  fisioterapi dimanapun berada.
Selamat menjadi Raja dan Ratu di Negeri sendiri :) semangat.





5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Sungguh tulisan yang menggugah semangat militansi dan progresif dari mahasiswa/i yang tergerak memperjuangkan martabat profesi tercinta.
    Jaya mahasiswa/i, paksa usaha sampai.

    Salam, Akbar jailani (Unhas, IMFI periode II)

    BalasHapus
    Balasan
    1. #YakinUsahaSampai :D

      sepakat gak kalau dibuat forum alumni IMFI, ka ? :D

      Hapus
  3. Pengaruh pasar bebas, yang kuat yang bertahan yang lemah berantakan. Para teknisi lapangan, persiapkan skillmu. Kaum akademisi, mantabkan knowladgemu. Pemikir dan pekerja didunia Ft indonesia semoga bisa menjalin hubungan simbiosismutualisme :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. "kelemahan selalu mengandung intervensi dan invasi" jika ft indonesia tidak berusaha memperkuat diri dalam segala aspek,maka akan semakin banyak intervensi dari profesi lain maupun pihak asing dalam dunia fisioterapi.

      Hapus